Wednesday, June 18, 2014

Shanghai Girls (ver.Indo)

Ini sinopsis versi bahasa indo dari buku novel ‘Shanghai Girls’ yang aku buat. Penulis bukunya adalah Lisa See.

Setting ceritanya di Shanghai tahun 1937. Negara sedang perang dengan Jepang dan Amerika. Cerita berlanjut dari 1938 sampai 1950 di San Fransisco.
Karakter utama dalam novel adalah Pearl dan adiknya, May. Mereka berasal dari keluarga berada. Banyak yang berkata mereka cantik, membuat mereka sering memakai pakaian cantik dan mereka juga menjadi model untuk Z.G. –teman mereka yang juga seorang pelukis-.

Ayah para gadis memliki bisnis kereta penumpang (sejenis beca) dan seluruh keluarga hidup berkecukupan. Kedua kakak-beradik hidup glamor sampai suatu hari ketika ayah mereka pulang dan berkata bahwa dia telah kehilangan semua kekayaannya di meja judi dan dia juga telah menyerahkan kedua putrinya kepada Bos Besar Si Pengusaha Judi. Pearl berusia 19 dan May berusia 16 ketika mereka menikah dengan putra-putra Bos Besar.

Keduanya dijadwalkan untuk berangkat ke San Fransisco tiga hari setelah hari pernikahan. Namun dalam sekejap perang memburuk dan hal tersebut membuat mereka mendapat kesempatan untuk melarikan diri. Selama pelarian mereka, mereka menemui banyak tantangan dan mereka mendukung satu sama lain agar tetap dapat bertahan hidup di tengah perang.

Dengan harapan mereka dapat hidup lebih baik di San Fransisco, seperti yang dijanjikan Bos Besar, mereka berhenti melarikan diri dan memutuskan untuk berangkat ke San Fransisco. Selama penyisisran imigan di Angel Island, mereka baru mengetahui bahwa para imigran, terutama mereka yang berasal dari Cina, tidaklah hidup lebih baik daripada di Cina. Selama 9 bulan tinggal di asrama imigran, mereka terjauhkan dari suasana perang di luar, dan mereka mendapat waktu untuk kembali mengenal satu sama lain.

Setelah mereka melewati penyeleksian, mereka berharap akan tinggal di rumah besar, dengan pelayan yang mengerjakan pekerjaan rumah, dan mereka hanya bertanggung jawab untuk melahirkan cucu laki-laki untuk meneruskan garis keturunan, seperti yang telah dijanjikan. Segala sesuatu tampak berbeda ketika mereka tiba di rumah ayah mertua mereka, Bos Besar. Rumahnya ternyata kecil dan tidak ada pembantunya sama sekali. Mereka harus mencuci, bersih-bersih, dan memasak untuk keluarga. Mereka juga disuruh untuk bekerja di China Town di siang hari.

Rencana mereka untuk menyimpang uang dan menggunakannya untuk melarikan diri dari keluarga tersebut juga sudah mustahil. Situasi semakin runyam setelah kematian ibu mertua mereka. Semau tanggung jawab rumah tangga diserahkan ke Pearl, termasuk merawat adik iparnya yang sakit-sakitan, Vern. Ditambah lagi, Pearl tidak bisa melahirkan seorang bayi laki-laki, membuat tekanannya semakin besar.

Cerita masa lalu hubungan suami Pearl, Sam, dengan ayah mertuanya perlahan terungkap dan memperjelas alasan hubungan mereka yang sangat tidak akur. Pearl dan May terikat pada kelauga ini seumur hidup mereka bahkan lama setelah kematian Bos Besar.

Untuk cerita lebih lanjutnya, bisa dicari bukunya Shanghai Girls-Lisa See. Di buku dipaparkan dengan sangat jelas kebudayaan dan tradisi masyarakat ‘kuno’. Bahkan tradisi mengikat kaki juga disebutkan di dalam cerita.

No comments:

Post a Comment