Ini sinopsis versi
bahasa indo dari buku novel ‘Shanghai Girls’ yang aku buat. Penulis bukunya
adalah Lisa See.
Setting ceritanya di
Shanghai tahun 1937. Negara sedang perang dengan Jepang dan Amerika. Cerita
berlanjut dari 1938 sampai 1950 di San Fransisco.
Karakter utama dalam
novel adalah Pearl dan adiknya, May. Mereka berasal dari keluarga berada.
Banyak yang berkata mereka cantik, membuat mereka sering memakai pakaian cantik
dan mereka juga menjadi model untuk Z.G. –teman mereka yang juga seorang
pelukis-.
Ayah para gadis
memliki bisnis kereta penumpang (sejenis beca) dan seluruh keluarga hidup
berkecukupan. Kedua kakak-beradik hidup glamor sampai suatu hari ketika ayah
mereka pulang dan berkata bahwa dia telah kehilangan semua kekayaannya di meja
judi dan dia juga telah menyerahkan kedua putrinya kepada Bos Besar Si
Pengusaha Judi. Pearl berusia 19 dan May berusia 16 ketika mereka menikah
dengan putra-putra Bos Besar.
Keduanya dijadwalkan
untuk berangkat ke San Fransisco tiga hari setelah hari pernikahan. Namun dalam
sekejap perang memburuk dan hal tersebut membuat mereka mendapat kesempatan
untuk melarikan diri. Selama pelarian mereka, mereka menemui banyak tantangan
dan mereka mendukung satu sama lain agar tetap dapat bertahan hidup di tengah perang.
Dengan harapan mereka
dapat hidup lebih baik di San Fransisco, seperti yang dijanjikan Bos Besar,
mereka berhenti melarikan diri dan memutuskan untuk berangkat ke San Fransisco.
Selama penyisisran imigan di Angel Island, mereka baru mengetahui bahwa para
imigran, terutama mereka yang berasal dari Cina, tidaklah hidup lebih baik
daripada di Cina. Selama 9 bulan tinggal di asrama imigran, mereka terjauhkan
dari suasana perang di luar, dan mereka mendapat waktu untuk kembali mengenal
satu sama lain.
Setelah mereka
melewati penyeleksian, mereka berharap akan tinggal di rumah besar, dengan
pelayan yang mengerjakan pekerjaan rumah, dan mereka hanya bertanggung jawab
untuk melahirkan cucu laki-laki untuk meneruskan garis keturunan, seperti yang
telah dijanjikan. Segala sesuatu tampak berbeda ketika mereka tiba di rumah
ayah mertua mereka, Bos Besar. Rumahnya ternyata kecil dan tidak ada
pembantunya sama sekali. Mereka harus mencuci, bersih-bersih, dan memasak untuk
keluarga. Mereka juga disuruh untuk bekerja di China Town di siang hari.
Rencana mereka untuk
menyimpang uang dan menggunakannya untuk melarikan diri dari keluarga tersebut
juga sudah mustahil. Situasi semakin runyam setelah kematian ibu mertua mereka.
Semau tanggung jawab rumah tangga diserahkan ke Pearl, termasuk merawat adik
iparnya yang sakit-sakitan, Vern. Ditambah lagi, Pearl tidak bisa melahirkan
seorang bayi laki-laki, membuat tekanannya semakin besar.
Cerita masa lalu
hubungan suami Pearl, Sam, dengan ayah mertuanya perlahan terungkap dan memperjelas
alasan hubungan mereka yang sangat tidak akur. Pearl dan May terikat pada
kelauga ini seumur hidup mereka bahkan lama setelah kematian Bos Besar.
Untuk cerita lebih
lanjutnya, bisa dicari bukunya Shanghai Girls-Lisa See. Di buku
dipaparkan dengan sangat jelas kebudayaan dan tradisi masyarakat ‘kuno’. Bahkan
tradisi mengikat kaki juga disebutkan di dalam cerita.
No comments:
Post a Comment